Monday, October 31, 2011 at 6:29 PM with ≡
Karya: C.S. Lewis
Pada hari-hari terakhir Narnia, ada seekor kera bernama Shift dan keledai bernama Puzzle. Mereka beteman, tapi lebih tepat jika dikatakan Puzzle adalah pesuruh Shift. Suatu hari, mereka menemukan kulit singa yang gagah. Shift menyuruh Puzzle memakainya agak bisa berpura-pura menajdi Aslan. Sementara itu, Raja Tirian sedang merenung ditemani Jewel ( seekor kuda bertanduk). Tiba-tiba datang dryad yang melapor bahwa pohon-pohon ditebang, Raja Tirian segera pergi ditemani Jewel untuk mencari siapa yang membuat kekacuan ini. Mereka sampai di bukit istal dan mendengar bahwa Aslan yang menyuruh membuat kekacuan ini. Tiba-tiba ada yang menyekap Tirian dan Jewel. Malam hari Tirian disekap, Tirian merasa ada di kerumunan tujuh orang yang sedang makam malam. Orang-orang itu kaget melihat Tirian. Stelah itu, Tirian kembali berada di ruang penyekapan lagi. Esoknya, ada dua anak yang membebaskan Tirian, mereka adalah Eustace dan Jill. Tirian sangat kaget melihat dua anak yang ada di masa Raja Rilian (kakek buyutnya). Eustace dan Jill menceritakan bahwa di dunia kita: mereka terkejut dengan hadirnya Tirian di makan malam bersama Paman Diggory, Bibi Polly, Peter, Edmund, dan Lucy. Berpikir pasti terjadi sesuatu di Narnia, mereka melakukan sesuatu. Sebelum berada di Narnia kali ini, Eustace dan Jill sedang naik kereta api (dengan Paman Diggory, Bibi Polly, dan Lucy di lain gerbong) untuk menemui Peter dan Edmund yang membawa cincin (yang ada di masa awal Narnia). Tapi tiba-tiba mereka merasakan benturan keras dan tiba-tiba mereka ada di Narnia ini. Itu ceritanya. Kemudian mereka mebebaskan Jewel. Jill menemukan Puzzle dengan kulit singa disampingnya. Mereka mengetahui semuanya bahwa Puzzle dipaksa Shift berpura-pura menjadi Aslan, dan mereka memaafkannya. Setelah itu, Tirian dan para pengikut kecilnya, menyerang pengikut Shift dan orang-orang Calormen (Shift bekerjasama dengan orang Calormen). Ketika pertempuran itu berlangsung, Tirian melihat Eustace dan Jill tertangkap dan dilempar ke dalam istal. Tidak lama kemudian, Tirian juga terdorong ke dalam istal. Tiba-tiba Tirian kaget sekali melihat tujuh orang di depannya. Mereka dalah Raja Agung Peter, Raja Edmund, Ratu Susan, Lord Diggory, Lady Polly, Eustace, dan Jill. Ternyata mereka semua sampai di Narnia di tempat istal ini setelah benturan keras di kereta. Raja Peter menceritakan bahwa Ratu Susan bukan teman Narnia lagi, dia ingin sekali menjadi dewasa dan sibuk dengan kehidupan Bumi. Tiba-tiba Aslan muncul dan semua melepas kerinduan padanya. Setelah itu, mereka semua berdiri diambang pintu istal menyaksikan Narnia yang kosong dan hampa. Tiba-tiba mereka melihat ribuan dwarf, satyr, faun, raksasa, dan lain-lain berbondong-bondong memasuki pintu ambang tempat mereka berdiri. Kemudian setelah mereka semua masuk, Aslan membuat akhir seluruh dunia. Seperti kiamat dunia kita. Mereka semua merinding dan sedih menyaksikan akhir negeri tersayang mereka. Pintu ditutup. Aslan berkata Naik Lebih Tinggi dan Pergi Jauh Lebih Dalam. Mereka menuruti perintahnya. Mereka berjalan lama sekali hingga lelah, Tapi akhirnya mereka menemukan sesuatu yang mengejutkan. Cair Paravel, dan semua Narnia! Narnia belum berakhir. Mereka semua mengerti, inilah Narnia yang asli. Narnia yang dulu adalah tanah bayang-bayang. Mereka bertemu Reephiceep. Dia mengajak mereka melintasi gerbang. Kali ini mereka lebih terkejut lagi. Ada Glimfeather, Puddlegum, lalu Raja Rilian dan Ratu Ramandu, Lord Drinian, Lord Nerne, Trumpkin si dwarf, dan ratusan pahlawan lain dari Perang Pembebasan. Kemudian di sisi lain datanglah Cor Raja Archenland dengan istrinya, Ratu Aravis, Raja Lune, Pangeran Corin, Bree, dan Hwin. Ada juga Pak dan Bu Berang-berang, Mr. Tumnus. Raja Frank dan Ratu Helen. Tiba-tiba Aslan memanggil mereka. Mereka takut bahwa mereka harus kembali lagi ke Bumi. Tetapi Aslan malah mengatakan sesuatu yang membuat mereka terkejut. Bahwa benturan keras itu adalah kecelakaan kereta dan itu telah terjadi, dan Peter, Edmund, Lucy telah mati di Bumi. Setelah itu, hari-hari mereka yang sebenarnya sudah dimulai. Bagi kita, kisah ini telah berakhir, tapi bagi mereka, semua petualangan yang banyak mereka lewati hanyalah sebuah sampul dan halaman. Kali ini mereka memulai Bab Satu Kisah Agung yang belum pernah dibaca di Bumi yang berlangsung abadi, di mana dalam setiap bab lebih menyenangkan daripada sebelumnya.