Friday, August 10, 2012 at 4:24 PM with ≡
Hello~ :3
Sudah lama aku tidak membuat FF yang life story =3
Aku membuat FF ini terinspirasi dari komik Chatching Your Love <3
kali ini FFnya bukan collab tp aku sendiri yg buatnya =w=
Disclaimer:
Pandora Hearts © Jun Mochizuki
Hate or Love © Luluchan 2012
Genres: Friendship
Pair(s): Disesuaikan seperti di Manga/Anime
Warning: GaJe, OOC, Abalness, garing, kependekan, typo berlebihan, alur kecepetan.
DON'T LIKE DON'T READ, DON'T NEKAT ;)
Hate or Love? Chapter 1
“Maaf, selamat tinggal” jawab seorang gadis yang sangat cantik yang memiliki rambut brunette dan iris violet yang sangat indah dengan dingin kepada laki-laki itu.
“Ehh…..” kata cowok itu yang tiba-tiba membeku karena cintanya ditolak oleh gadis yang disukainya.
Perlahan-lahan perempuan itu Alice menjauh dari laki-laki itu dan pergi untuk menemui sahabatnya dan kembarannya yang sudah menunggunya yaitu Break Xerxes dan Alyss Baskerville.
“Lho? Break, Alyss, masih menungguku? Pulang, yuk.” Ujar Alice kepada kedua sahabatnya itu.
“Duh, Alice! Barusan kamu keterlaluan deh!” Seru Alyss kembaran Alice yang memiliki rambut putih seputih salju dan iris violet kepada Alice dengan tampang kesal.
“Jangan libatkan aku dalam masalah ini ya” ujar Break cowok tampan memiliki rambut putih seperti Alyss dan iris merah dia juga sahabat Alice dan Alyss.
“Tuh lihat! Anak itu sulit untuk bangkit kembali! Emangnya dia kurang keren?” Seru Alyss kepada Alice sambil menjukkan tangannya kepada laki-laki yang diam membeku yang barusan ditolak Alice mentah-mentah.
“Habisnya aku kurang tertarik sama dia dan juga dia sangat aneh” jawab Alice kepada Alyss sambil memiringkan kepalanya.
“Aku tahu itu tapi kasihankan kalau kau menolaknya seperti itu, memangnya kau tidak ingin punya pacar?” ujar Alyss kepada Alice.
“Hmmmm…. Aku tidak butuh pacar karena Alyss dan Break saja sudah cukup untukku” jawab Alice dengan singkat, padat, dan jelas kepada Alyss.
Tentu saja itu membuat mereka berdua sweetdrop melihat Alice yang di dunianya hanya ada mereka berdua saja atau bisa dibilang dunia Alice sangat sempit.
"Rasanya aku kenal cowok itu, deh? ah yasudah lupakan saja" batin Alice.
Ketika di pagi hari di Pandora Gakuen tempat Alice, Alyss, dan Break sekolah tiba-tiba ada laki-laki yang kemarin ditolak Alice mentah-mentah menyapa Alice dengan penuh semangat seolah-olah kejadian kemarin itu tidak pernah terjadi.
“A…. Alice-san! Selamat pagi!” sapa laki-laki itu kepada Alice dengan penuh semangat walaupun sebetulnya dia sedikit malu.
“Eh, itu cewek yang selalu kau ikuti, yah?” sahut seorang laki-laki yang memiliki rambut hitam dan iris emas sambil menunjuk jarinya ke arah Alice.
“Bodoh! Jangan tunjuk-tunjuk, dong!” sahut laki-laki itu kepada temannya dengan tampang yang kesal dan malu.
“Ah! Dia orang yang kemarin’kan?” Tanya Alyss kepada Alice.
“Hmmm… mungkin” jawab Alice dengan tampang watados.
“Woi! Masa lupa lagi, sih?” sahut Break kepada Alice.
“Kemarin aku lupa memberitahu namaku, aku Oz Vessalius dari kelas A,ma-maaf aku tlat memberitahu namaku… tapi sekiranya sekarang kau bias tahu namaku” sahut Oz dengan malu-malu kepada Alice yang berada didepannya itu.
“Ah! Kalau begitu Oz kau nanti pulang bersama kami, yah!” seru Alyss yang menyerobot untuk mengajak Oz bersama mereka dengan gembira.
“Su…sungguh?” jawab Oz dengan ragu-ragu.
“Tentu saja! Pokoknya nanti kau harus pulang bersama kami! Oz tetap berusaha yah!” seru Alyss kepada Oz.
“Baik! Aku akan berusaha sampai Alice suka padaku!!!” seru Oz dengan suara lantang yang tentunya membuat Alice malu dan membuat orang-orang sekeliling mereka memperhatikan mereka.
“E.. eh!?” sahut Alice dengan wajah kaget.
“Ka-kalau begitu selamat tinggal! Sampai bertemu lagi nanti sepulang sekolah!” seru Oz sambil melambaikan tangannya dan berlari secepat mungkin karena malu.
“Fufufufu sepertinya ini akan sangat menarik” ujar Alyss dengan senyuman liciknya.
“A-apa maksudmu Alyss?” Tanya Alice kepada Alyss dengan sedikit ketakutan karena melihat senyuman licik Alyss.
“Hahaha tidak ada apa-apa kok!” seru Alyss kepada Alice dengan riang.
“Dasar…” sahut Break dengan sweetdrop melihat Alyss.
Ketika bel terakhir berbunyi. Murid-murid Pandora Gakuen berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing untuk pulang kerumah mereka ada juga yang ke asrama mereka. Asal kalian tahu Pandora Gakuen sekolah yang ketat pelajarannya ada banyak dan waktu istirahat mereka sangat sedikit. Jadi tentu saja murid-murid akan sangat senang jika bel terakhir berbunyi karena mereka bisa menghilangkan rasa stress mereka, dan tentunya Alice sangat bahagia karena bisa pulang dari sekolah yang dia anggap neraka itu.
“Fuh! Akhirnya sekolah selesai!” seru Alice dengan bahagia.
“Hei, Alice! Kau tadi tidur dikelas saat pelajaran terakhir’kan?” sahut Alyss kepada Alice.
“Iya, memangnya kenapa? Habisnya pelajaran Liam-sensei membosankan jadinya aku mengantuk, deh” jawab Alice kepada Alyss dengan wajah yang malas.
“Betul juga, sih. Pelajaran Liam-sensei memang membosankan. aku juga tadi tidak memerhatikannya” Sahut Alyss dengan menghela napas panjang.
“Kalian itu memang anak kembar yang sangat kompak” ujar Break kepada mereka berdua dengan wajah sweetdrop.
“Tentu saja! Kami ini sangat kompak! Oh iya Break, tadi kau memperhatikan Liam-sensei’kan? Kalau begitu nanti aku pinjam catatanmu yah~” Sahut Alyss kepada Break.
“Hmmm… yaudah deh nanti aku pinjamkan catatanku kepadamu, tapi lain kali kau harus memperhatika Liam-sensei kasihan dia.” Jawab Break kepada Alyss dengan wajahnya yang malas.
“Arigatou Break! Kau memang sahabatku yang terbaik!” Seru Alyss kepada Break dengan wajah yang gembira.
“Sama-sama. Oh iya mana laki-laki itu?” Sahut Break.
“Eh? Maksudmu Oz?” jawab Alyss.
“Iya Oz!” sahut Break kepada Alyss.
Ketika Alice mulai mendengar nama Oz dia yang awalnya gembira menjadi lesu karena dia tahu hari ini Oz akan pulang bersama dia dan sahabatnya itu.
“Ah! Kalian! Maaf aku telat!” seru Oz kepada mereka bertiga dengan melambaikan tangannya kearah mereka.
“huh Oz! darimana saja kau?” sahut Alyss kepada Oz dengan wajah yang kesal.
“Ehehehe, maaf tadi aku harus piket dulu” sahut Oz kepada Alyss sambil cengengesan.
“Yasudahlah! Kalau begitu ayo cepat kita pulang!” seru Alyss.
Ketika mereka bertiga eh maksudnya mereka berempat diperjalanan pulang Oz memulai pembicaraan.
“Ah, iya! Aku baru ingat! Sebetulnya Alyss itu siapanya Alice? Kenapa bisa mirip sekali?” sahut Oz kepada Alyss dan Alice yang tentunya membuat suasana menjadi hening seketika.
“Eh? Apa pertanyaanku ada yang salah?” ujar Oz dengan wajah yang sedikit bersalah.
“Pfffttt! Kau sama sekali tidak salah Oz! tentu saja kami mirip kami’kan kembar!” seru Alyss kepada Oz dengan menahan tawanya.
“Eh!? Jadi kalian kembar! Apakah itu benar Alice?” sahut Oz yang tidak percaya kepada Alice.
“Iya, itu benar. Kami berdua kembar, Alyss kakakku dan aku adiknya” Jawab Alice dengan singkat kepada Oz.
“Oh, pantas saja kalian berdua sangat mirip dari gaya rambut sampai berpakaian yang berbeda hanya warna rambut kalian berdua” sahut Oz dengan ber-oh-ria.
“Hmm.. baguslah kalau kau tahu” sahut Alice dengan dingin kepada Oz yang tentunya membuat Oz membeku.
“Ah! Kita sudah sampai! Sampai jumpa Oz, Break!” seru Alyss kepada Oz dan Break.
“Sampai jumpa” jawab Oz dan Break bersamaan.
Setelah Alice dan Alyss pergi kini tinggal Oz dan Break saja yang berada di bis.
“Break, bolehkah aku bertanya?” ujar Oz kepada Break.
“Tentu saja boleh, apa itu?” jawab Break kepada Oz dengan kalemnya.
“Itu… sebetulnya aku ingin bertanya apa saja hal-hal yang disukai oleh Alice?” sahut Oz kepada Break dengan wajah yang merah.
“Heh? Hanya itu?” Tanya Break kepada Oz.
“I..iya! hanya itu saja!” seru Oz.
“Hmm.. baiklah… Alice itu sangat suka daging dia sangat suka warna merah berbeda dengan Alyss yg sangat suka warna putih, jika kau memakan daging kesukaannya kau bisa saja dibunuh olehnya, ah iya! Bisa dibilang kalau Alice itu tsundere.” Jawab Break kepada Oz.
“Ooh begitu, oh iya apa kamu tahu siapa orang yang disukai Alice, Break?” Tanya Oz kepada Break dengan wajah yang sedikit memerah.
“Eh? Kalau itu mana kutahu. Kau coba Tanya langsung Alice saja” Jawab Break dengan santainya.
“Ka-kalau begitu besok aku akan bertanya kepada Alice!” Seru Oz dengan bersemangat.
“Yasudah, semangat! Ah aku sudah sampai, dah Oz~” Sahut Break kepada Oz sambil melambaikan tangannya kepada Oz.
“Dah Break” sahut Oz kepada Break sambil melambaikan tangannya.
“Yahhh… sekarang aku sendirian disini, kalau begitu besok aku harus menanyakan ‘itu’ kepada Alice!” batin Oz.
Ketika di pagi hari di Pandora Gakuen tempat Alice, Alyss, dan Break sekolah tiba-tiba ada laki-laki yang kemarin ditolak Alice mentah-mentah menyapa Alice dengan penuh semangat seolah-olah kejadian kemarin itu tidak pernah terjadi.
“A…. Alice-san! Selamat pagi!” sapa laki-laki itu kepada Alice dengan penuh semangat walaupun sebetulnya dia sedikit malu.
“Eh, itu cewek yang selalu kau ikuti, yah?” sahut seorang laki-laki yang memiliki rambut hitam dan iris emas sambil menunjuk jarinya ke arah Alice.
“Bodoh! Jangan tunjuk-tunjuk, dong!” sahut laki-laki itu kepada temannya dengan tampang yang kesal dan malu.
“Ah! Dia orang yang kemarin’kan?” Tanya Alyss kepada Alice.
“Hmmm… mungkin” jawab Alice dengan tampang watados.
“Woi! Masa lupa lagi, sih?” sahut Break kepada Alice.
“Kemarin aku lupa memberitahu namaku, aku Oz Vessalius dari kelas A,ma-maaf aku tlat memberitahu namaku… tapi sekiranya sekarang kau bias tahu namaku” sahut Oz dengan malu-malu kepada Alice yang berada didepannya itu.
“Ah! Kalau begitu Oz kau nanti pulang bersama kami, yah!” seru Alyss yang menyerobot untuk mengajak Oz bersama mereka dengan gembira.
“Su…sungguh?” jawab Oz dengan ragu-ragu.
“Tentu saja! Pokoknya nanti kau harus pulang bersama kami! Oz tetap berusaha yah!” seru Alyss kepada Oz.
“Baik! Aku akan berusaha sampai Alice suka padaku!!!” seru Oz dengan suara lantang yang tentunya membuat Alice malu dan membuat orang-orang sekeliling mereka memperhatikan mereka.
“E.. eh!?” sahut Alice dengan wajah kaget.
“Ka-kalau begitu selamat tinggal! Sampai bertemu lagi nanti sepulang sekolah!” seru Oz sambil melambaikan tangannya dan berlari secepat mungkin karena malu.
“Fufufufu sepertinya ini akan sangat menarik” ujar Alyss dengan senyuman liciknya.
“A-apa maksudmu Alyss?” Tanya Alice kepada Alyss dengan sedikit ketakutan karena melihat senyuman licik Alyss.
“Hahaha tidak ada apa-apa kok!” seru Alyss kepada Alice dengan riang.
“Dasar…” sahut Break dengan sweetdrop melihat Alyss.
----Sepulang sekolah----
“Fuh! Akhirnya sekolah selesai!” seru Alice dengan bahagia.
“Hei, Alice! Kau tadi tidur dikelas saat pelajaran terakhir’kan?” sahut Alyss kepada Alice.
“Iya, memangnya kenapa? Habisnya pelajaran Liam-sensei membosankan jadinya aku mengantuk, deh” jawab Alice kepada Alyss dengan wajah yang malas.
“Betul juga, sih. Pelajaran Liam-sensei memang membosankan. aku juga tadi tidak memerhatikannya” Sahut Alyss dengan menghela napas panjang.
“Kalian itu memang anak kembar yang sangat kompak” ujar Break kepada mereka berdua dengan wajah sweetdrop.
“Tentu saja! Kami ini sangat kompak! Oh iya Break, tadi kau memperhatikan Liam-sensei’kan? Kalau begitu nanti aku pinjam catatanmu yah~” Sahut Alyss kepada Break.
“Hmmm… yaudah deh nanti aku pinjamkan catatanku kepadamu, tapi lain kali kau harus memperhatika Liam-sensei kasihan dia.” Jawab Break kepada Alyss dengan wajahnya yang malas.
“Arigatou Break! Kau memang sahabatku yang terbaik!” Seru Alyss kepada Break dengan wajah yang gembira.
“Sama-sama. Oh iya mana laki-laki itu?” Sahut Break.
“Eh? Maksudmu Oz?” jawab Alyss.
“Iya Oz!” sahut Break kepada Alyss.
Ketika Alice mulai mendengar nama Oz dia yang awalnya gembira menjadi lesu karena dia tahu hari ini Oz akan pulang bersama dia dan sahabatnya itu.
“Ah! Kalian! Maaf aku telat!” seru Oz kepada mereka bertiga dengan melambaikan tangannya kearah mereka.
“huh Oz! darimana saja kau?” sahut Alyss kepada Oz dengan wajah yang kesal.
“Ehehehe, maaf tadi aku harus piket dulu” sahut Oz kepada Alyss sambil cengengesan.
“Yasudahlah! Kalau begitu ayo cepat kita pulang!” seru Alyss.
Ketika mereka bertiga eh maksudnya mereka berempat diperjalanan pulang Oz memulai pembicaraan.
“Ah, iya! Aku baru ingat! Sebetulnya Alyss itu siapanya Alice? Kenapa bisa mirip sekali?” sahut Oz kepada Alyss dan Alice yang tentunya membuat suasana menjadi hening seketika.
“Eh? Apa pertanyaanku ada yang salah?” ujar Oz dengan wajah yang sedikit bersalah.
“Pfffttt! Kau sama sekali tidak salah Oz! tentu saja kami mirip kami’kan kembar!” seru Alyss kepada Oz dengan menahan tawanya.
“Eh!? Jadi kalian kembar! Apakah itu benar Alice?” sahut Oz yang tidak percaya kepada Alice.
“Iya, itu benar. Kami berdua kembar, Alyss kakakku dan aku adiknya” Jawab Alice dengan singkat kepada Oz.
“Oh, pantas saja kalian berdua sangat mirip dari gaya rambut sampai berpakaian yang berbeda hanya warna rambut kalian berdua” sahut Oz dengan ber-oh-ria.
“Hmm.. baguslah kalau kau tahu” sahut Alice dengan dingin kepada Oz yang tentunya membuat Oz membeku.
“Ah! Kita sudah sampai! Sampai jumpa Oz, Break!” seru Alyss kepada Oz dan Break.
“Sampai jumpa” jawab Oz dan Break bersamaan.
Setelah Alice dan Alyss pergi kini tinggal Oz dan Break saja yang berada di bis.
“Break, bolehkah aku bertanya?” ujar Oz kepada Break.
“Tentu saja boleh, apa itu?” jawab Break kepada Oz dengan kalemnya.
“Itu… sebetulnya aku ingin bertanya apa saja hal-hal yang disukai oleh Alice?” sahut Oz kepada Break dengan wajah yang merah.
“Heh? Hanya itu?” Tanya Break kepada Oz.
“I..iya! hanya itu saja!” seru Oz.
“Hmm.. baiklah… Alice itu sangat suka daging dia sangat suka warna merah berbeda dengan Alyss yg sangat suka warna putih, jika kau memakan daging kesukaannya kau bisa saja dibunuh olehnya, ah iya! Bisa dibilang kalau Alice itu tsundere.” Jawab Break kepada Oz.
“Ooh begitu, oh iya apa kamu tahu siapa orang yang disukai Alice, Break?” Tanya Oz kepada Break dengan wajah yang sedikit memerah.
“Eh? Kalau itu mana kutahu. Kau coba Tanya langsung Alice saja” Jawab Break dengan santainya.
“Ka-kalau begitu besok aku akan bertanya kepada Alice!” Seru Oz dengan bersemangat.
“Yasudah, semangat! Ah aku sudah sampai, dah Oz~” Sahut Break kepada Oz sambil melambaikan tangannya kepada Oz.
“Dah Break” sahut Oz kepada Break sambil melambaikan tangannya.
“Yahhh… sekarang aku sendirian disini, kalau begitu besok aku harus menanyakan ‘itu’ kepada Alice!” batin Oz.
Ketika keesokan paginya di Pandora Gakuen seperti biasa Oz selalu menyapa Alice.
“Selamat pagi, Alice!” Sapa Oz kepada Alice dengan penuh semangat.
“Selamat pagi, Oz” jawab Alice dengan cuek.
“Lho mana Break dan Alyss?” Tanya Oz kepada Alice.
“Ah itu, Break ada acara keluarga kalau Alyss dia sedang sakit” jawab Alice kepada Oz.
“Jadi begitu, yah. Kalau begitu semoga Alyss cepat sembuh yah!” Seru Oz kepada Alice.
“Iya, ada yang ingin kau tanyakan lagi?” ujar Alice dengan memiringkan kepalanya.
"Se...sebetulnya aku ingin berbicara pribadi denganmu! sini!" Ujar Oz kepada Alice sambil memegang tangan Alice dan membawanya kebelakang sekolah sambil berlari.
"E....eeehhhh!!??" seru Alice yang kaget karena Oz tiba-tiba menarik tangannya dan membawanya pergi.
"hosh...hosh... apa yang ingin kau tanyakin sih! sampai-sampai membawaku ketempat seperti ini sambil lari!!" Seru Alice kepada Oz yang masih terengah-engah dan sedikit marah.
“Etto… Alice apa kau menyukai seseorang?” Tanya Oz kepada Alice dengan wajah yang penasaran dan sedikit merah.
“E..eh!? apa maksudmu Oz?!” ujar Alice dengan kelabakan dan dengan wajah yang memerah karena diberi pertanyaan seperti itu oleh Oz.
“Aku serius, Alice!” sahut Oz kepada Alice dengan wajah yang serius.
Kemudian Alice menjawab “Se…sebetulnya aku suka ……”
“Etto… Alice apa kau menyukai seseorang?” Tanya Oz kepada Alice dengan wajah yang penasaran dan sedikit merah.
“E..eh!? apa maksudmu Oz?!” ujar Alice dengan kelabakan dan dengan wajah yang memerah karena diberi pertanyaan seperti itu oleh Oz.
“Aku serius, Alice!” sahut Oz kepada Alice dengan wajah yang serius.
Kemudian Alice menjawab “Se…sebetulnya aku suka ……”
~TBC~
Ah rasanya gak pede =_=
soalnya FFnya garing banget terus nggak romance lagi -3-
mungkin nanti aku tambahin romance dichapter selanjutnya deh =x=a
KEEP or DELETE?